Rabu, 06 April 2011

Embun Pagi

Embun pagi, membayangkanya saja sudah mendatangkan  aura kesejukan, kecerahan dan harapan.
Embun pagi menginspirasi menjadi judul puisi, prosa, lagu bahkan menjadi nama blog, web dan komunitas.
Sebagai tahap awal penulis ingin menyemangati hidup dengan selalu mengingat embun pagi
Aktifitas apa yang mendatangkan kesejukan, kedamaian dan kebahagiaan?
Yang pertama dan paling utama adalah hidup dalam retang kendali diri sendiri;
Jadilah diri sendiri, Tidak perlu menjiplak gaya hidup orang lain terlebih selebriti dan politisi di negeri ini.
Satu-satunya figur yang wajib dicontoh hanyalah Nabi Muhammad SAW, karena beliau sebagai uswatun hasanah (The Best Example - Contoh terbaik dalam hidup dan kehidupan).
Selebihnya hanyalah referensi dan bahan pelajaran; yang baik diambil dan yang jelek, tidak pas tidak perlu ditiru.
Di Dunia ini banyak hal yang menyibukan
Mencari nafkah, cari hiburan dan lain-lain
Namun coba sempatkan belajar lagi akan hal-hal yang baru
Mencari buku baru
Membuat kreasi baru
Walau aktifitas terkungkung oleh rutinitas kerja dan kegiatan ekonomi lain
Sempatkan dan luangkan memulai yang baru untuk pengembangan diri
Apa saja terserah;  seperti photography, menulis, senam, bersepeda, bertaman, agribisnis, musik dan lain-lain.
Asah kembali kemampuan berkreasi
Semoga berhasil bersama si Embun  Pagi.






"Muliakanlah pasangan hidup Anda, agar ia menjadi pemulia kehidupan Anda."

Catatan : Mario Teguh

Adikku yang terkasih,

Semua perjalanan adalah perjalanan kejiwaan.

Kita tumbuh dari jiwa mulia yang suci, untuk menjadi jiwa yang bersemayam damai di dalam diri yang dewasa, baik, dan cemerlang.

Kita semua adalah jiwa yang sedang hidup di alam raga.

Namun kepelikan keberadaan raga inilah yang menjadikan kita terlupakan, tersilaukan, dan berlaku seolah-olah kehidupan ini adalah kehidupan raga.

Adikku, ketahuilah bahwa

Kehidupanmu adalah kehidupan jiwamu.

Jiwamu-lah yang mengisi ragamu agar ia menjadi seseorang.

Maka,

Nama yang kau pilihkan bagi dirimu adalah sebetulnya nama bagi jiwamu.

Dan,

Identitas dari dirimu adalah identitas dari jiwamu.


Yang ini aku mohonkan pengertian baik mu, bahwa ragamu itu hidup hanya selama nyawa yang dititipkan Tuhan padanya – masih ada.

Nyawamu adalah serpihan indah dari keberadaan Tuhan, yang akan kembali kepada Tuhan saat masa pelayanan jiwamu dalam kehidupan ini selesai.

Dan dengan ditarik-kembalinya nyawamu, ragamu menjadi kumpulan materi yang tak lagi berpendapat, yang akan terurai kembali kepada sumber pembentukannya, … tanah.

Tetapi jiwamu ada, tegak dan hidup – sehidup kesadaran terakhirmu sebelum nyawamu memulai perjalanan kerinduannya untuk kembali kepada Tuhan. Dan jiwamu menyusulnya dalam waktu yang ditetapkan.

Maka memudar dan sirnalah kabut yang menutupi pengertian baikmu selama ini, dan terbukalah pengertian bahwa semua kehidupan adalah kehidupan jiwa yang menuju bentuk terbaiknya, untuk kembali kepada Tuhan.

Engkau jiwa yang mulia.

Maka apa lagi-kah yang masih kau ragukan?

Sini, mendekatlah engkau kepadaku.

Sambutlah tanganku, karena tangan ini telah menyentuh dan meringankan semua sakitku di masa mudaku.

Semoga dengannya hatimu berharu-gembira bahwa engkau adalah belahan jiwaku, dan mengobati dirinya sendiri dengan rasa sakit yang sebetulnya adalah rasa dari obat kebaikanmu.

Adikku yang terkasih,

Mulai hari ini, sadarilah bahwa

Hatimu Adalah Wajah Dari Jiwamu

Maka kenakanlah wajah terbaik dari jiwamu, agar kehidupan ini memperlakukanmu dengan keindahan yang terpatutkan bagi mereka yang jiwanya rupawan.

Aku tahu engkau ingin aku melanjutkan perbincangan indah kita ini dengan telisikku mengenai Hati Yang Menjadi Wajah Dari Jiwamu, tetapi biarlah itu menjadi pengindah dari pertemuan kita yang menyusul.

Maka sering-seringlah engkau mengunjungiku, karena telah kutetapkan diriku sebagai pelayan bagi kebahagianmu.

Adikku yang tulus ketegasannya,

Yang sekarang harus kau jadikan hadiah bagi dirimu sendiri di tahun yang baru nanti, adalah

Menjadikan dirimu sadar mengenai kebesaran yang menjadi kerinduan jiwamu itu.

Kemudian menjadikan kesadaran akan tugas dari jiwamu sebagai warna dari semua kekuatan dan kesabaranmu.

Dan yang ini aku mohonkan perkenan Tuhan bagimu, adik kecintaan hatiku:

Jadikanlah keikhlasan sebagai kekuatan dari pekerjaanmu, dan keberserahan sebagai kekuatan dari penantian hasilmu.

Karena,

Engkau jiwa yang mulia, dan itulah identitas-asli-mu.


Mario Teguh


"Muliakanlah pasangan hidup Anda, agar ia menjadi pemulia kehidupan Anda."

Cinta dan kebahagiaan

Sigmund Freud memang terkenal dengan pengentahuan medalam tentang kondisi jiwa manusia, 
tapi ada sebuah gagasan yang paling sederhana tentang jiwa manusia yang tak siungkapnyanya, 
'Cinta dan pekerjaan merupakan hal paling penting dalam kehidupan manusiawi.'
Sepertinya, dimanapun kita selalu melihat pemandangan kebahagiaan dan ketidakbahagiaan di sekeliling kita.
Kebahagiaan seringkali melingkupi orang-orang yang mampu mengatur keseimbangan dari ritme pekerjaan dan cinta kasih, 
sedang ketidakbahagiaan seringkali menerpa orang-orang yang tak mampu menemukan esensial dari kedua hal tersebut.
Menyeimbangkan cinta dan pekerjaan merupakan kunci kehidupan bahagia,
namun hal yang lebih penting lagi adalah meyakinkan kalau keseimbangan antara keduanya berlangsung dengan sehat.
Seringkali, pekerjaan jadi bagian paling penting dalam kehidupan kita.
Hingga sebagian besar waktu dan energi kita curahkan untuk bekerja, dan kembali ke rumah, ke tempat orang-orang yang kita cintai dalam keadaan lelah.
Lalu, esok harinya sudah tergesa berangkat kerja lagi.
Seperti inilah kiranya tipikal kehidupan kita, kita butuh usaha keras,
Seberapa sering Anda mengungkapkan cinta pada pasangan kita? 
Atau meluangkan waktu untuk orang tua atau saudara kandung?
Atau bermain dengan anak-anak ?
Sebenarnya, kasih sayang tidaklah sesederhana ungkapan kata yang kita lontarkan.
Bisa juga kita mengungkapkannya dengan sms, email, status fb, bercanda, rekreasi, berkirim suart atau kartu ucapan (yang ini sudah semakin jarang), bunga atau makan malam bareng. 
Atau Anda bisa mematikan televisi dan menunda pekerjaan lain hanya untuk melewatkan waktu berkualitas bersama orang yang Anda kasihi, mengobrol atau melakukan hal-hal lain tanpa interupsi.