Jumat, 08 Juli 2022

Goro-Goro

Goro-goro......

Goro-goro jaman kala bendu,
Wulangane agama ora digugu,
Sing bener dianggep kliru sing salah malah ditiru,
Bocah sekolah ora gelem sinau,
Yen dituturi malah nesu bareng ora lulus ngantemi guru,
Pancen prawan saiki ayu-ayu,
Ana sing duwur tor kuru,ana sing cendek tor lemu,
Sayang sethitek senengane mung pamer pupu.

Goro-goro.....
Wolak-walike jaman menungsa kakean dosa,
Merga ora ngerti tata krama,senengane tumindak culika,
lan nerak uger-ugere agama,
Wani nekak janggane sapada manungsa
Eling-eling deweke duwe panguwasa
Najan to olehe nekak ora pati loro,
Nanging saya suwe ya saya kroso
Ora sanak ora kadang waton atine bisa lega

Goro-goro........
Goro-goro jaman,jaman kemajuan
Uripe manungsa wis sarwa kecukupan,
Ora kurang sandang,pangan,papan,lan pendidikan,
Ananging malah akeh wong sing menggok ndedalan,
Kayu,watu kanggo sesembahan,domino kanggo panggautan,
Senenge mung muja bangsane jin klawan syetan,
Dasar menungsa sing tipis iman.

Goro-goro....
Goro garaning manungsa sak pirang-pirang,
Yen diitung saka tanah jawa nganti bumi sebrang,
Uripe manungsa kena kaibaratake kaya wayang,
Mrana-mrene pikire mung tansah nggrangsang,
Nanging keri-kerine mung oleh wirang.

Jumat, 14 Desember 2012

GRATIS PROMO INDONESIA: KAMPUS INDOSIS UTARA DUSUN TURIBANG WADUK CENGKLIK

GRATIS PROMO INDONESIA: KAMPUS INDOSIS UTARA DUSUN TURIBANG WADUK CENGKLIK

Alhamdulillah, semoga bisa membawa berkah untuk kemaslahatan, terutama mengangkat ekonomi masyarakat.
dalam hal penyerapan tenaga kerja, wira usaha dan pembangunan moral dan kesehatan.

Minggu, 07 Agustus 2011

Empat Golongan Yang dirindukan Syurga

" Al Jannatu musytaa qotun ila arba 'ati nafari taalil qur'an wahaafidil lisan wamud 'imil jii 'an wa shoimiin fii syahri romadhon".  "Surga rindu terhadap 4 (empat) golongan manusia :
1. Orang yang gemar tilawah (membaca dan memahami)  Al-Quran;
2. Orang yang memelihara lisannya (dari ucapan yang keji dan mungkar);
3. Orang yang memberi makan yang sedang kelaparan'
4. Orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan.

Golongan pertama adalah golongan manusia yang suka membaca dan mempelajari Al Quran. Al Qur'an sebagai satu-satunya mu'jizat Nabi SAW yang dapat diwariskan kepada ummat Islam. Al Qur'an menjadi satu-satunya kitab suci yang paling banyak dihafal oleh pemeluknya. Membaca Al Qur'an menimbulkan perasaan tenang, indah dan syahdu, memahaminya melahirkan spirit iman dan ketaatan pada Alloh SWT. Al Qur'an terjamin orisinilitasnya, menjadi kitab suci yang terjamin keasliannya. Al Qur'an menjadi buku induk atas segala informasi Ketuhanan, ilmu pengetahuan, sejarah dan semua persoalan kehidupan dari dunia sampai akhirat yang tidak akan pernah habis dikaji dan diterjemahkan oleh para ulama dan ilmuan.Membaca Al Qur'an serasa berdialok dengan Allah atau membaca Surat Cinta yang membuat hati bergetar dan bahagia.

Golongan kedua, adalah golongan orang yang bisa menjaga lisannya sebagaimana hadist nabi yang berbunyi “Akan selamatlah manusia yang bisa menjaga mulutnya”. Lisan dapat menyebabkan orang saling bemusuhan dan bercerai berai. Barang siapa beriman pada Allah dan hari akhir hendaknya berkata benar atau lebih baik diam. Betapa banyak konflik dan huru hara politik berawal dari salah bicara atau tidak dapat menjaga lisan. Maka alangkah baiknya bila bulan Ramadhan ini dapat dimanfaatkan untuk belajar menjaga lisan.

Golongan ketiga yang dirindukan surga Allah adalah golongan orang yang gemar memberi makan orang yang lapar. Da'wah terbaik pada orang yang lapar adalah dengan memberi makanan yang halal, yang lebih substansial adalah bagaimana mengkondisikan orang lain (ummat, masyarakat) sehingga dapat dengan mandiri dan leluasa mencukupi kebutuhan hidupnya termasuk pangan, sandang dan papan. Ibadah puasa mengajarkan manusia untuk mengerti dan memahami apa yang dirasakan saudaranya sehingga akan menimbulkan kepedulian terhadap sesama.

Golongan keempat yang dirindukan Allah adalah golongan orang-orang yang ikhlas berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan adalah perintah Allah kepada orang beriman agar dapat mencapai tangga takwa (posisi tertinggi dalam spiritualitas Islam). Puasa adalah ibadah yang  kompleks karena  Allah sendiri yang Menilai pahalanya orang berpuasa dan tentu adanya pembatasan makan, minum, berkata keji dan anjuran untuk memaksimalkan ibadah-ibadah sunah. Puasa mengajarkan kejujuran, kesyabaran dan semangat akan adanya pertolongan Allah atas berbagai persoalan dan kesulitan kehidupan.

Rabu, 06 April 2011

Embun Pagi

Embun pagi, membayangkanya saja sudah mendatangkan  aura kesejukan, kecerahan dan harapan.
Embun pagi menginspirasi menjadi judul puisi, prosa, lagu bahkan menjadi nama blog, web dan komunitas.
Sebagai tahap awal penulis ingin menyemangati hidup dengan selalu mengingat embun pagi
Aktifitas apa yang mendatangkan kesejukan, kedamaian dan kebahagiaan?
Yang pertama dan paling utama adalah hidup dalam retang kendali diri sendiri;
Jadilah diri sendiri, Tidak perlu menjiplak gaya hidup orang lain terlebih selebriti dan politisi di negeri ini.
Satu-satunya figur yang wajib dicontoh hanyalah Nabi Muhammad SAW, karena beliau sebagai uswatun hasanah (The Best Example - Contoh terbaik dalam hidup dan kehidupan).
Selebihnya hanyalah referensi dan bahan pelajaran; yang baik diambil dan yang jelek, tidak pas tidak perlu ditiru.
Di Dunia ini banyak hal yang menyibukan
Mencari nafkah, cari hiburan dan lain-lain
Namun coba sempatkan belajar lagi akan hal-hal yang baru
Mencari buku baru
Membuat kreasi baru
Walau aktifitas terkungkung oleh rutinitas kerja dan kegiatan ekonomi lain
Sempatkan dan luangkan memulai yang baru untuk pengembangan diri
Apa saja terserah;  seperti photography, menulis, senam, bersepeda, bertaman, agribisnis, musik dan lain-lain.
Asah kembali kemampuan berkreasi
Semoga berhasil bersama si Embun  Pagi.






"Muliakanlah pasangan hidup Anda, agar ia menjadi pemulia kehidupan Anda."

Catatan : Mario Teguh

Adikku yang terkasih,

Semua perjalanan adalah perjalanan kejiwaan.

Kita tumbuh dari jiwa mulia yang suci, untuk menjadi jiwa yang bersemayam damai di dalam diri yang dewasa, baik, dan cemerlang.

Kita semua adalah jiwa yang sedang hidup di alam raga.

Namun kepelikan keberadaan raga inilah yang menjadikan kita terlupakan, tersilaukan, dan berlaku seolah-olah kehidupan ini adalah kehidupan raga.

Adikku, ketahuilah bahwa

Kehidupanmu adalah kehidupan jiwamu.

Jiwamu-lah yang mengisi ragamu agar ia menjadi seseorang.

Maka,

Nama yang kau pilihkan bagi dirimu adalah sebetulnya nama bagi jiwamu.

Dan,

Identitas dari dirimu adalah identitas dari jiwamu.


Yang ini aku mohonkan pengertian baik mu, bahwa ragamu itu hidup hanya selama nyawa yang dititipkan Tuhan padanya – masih ada.

Nyawamu adalah serpihan indah dari keberadaan Tuhan, yang akan kembali kepada Tuhan saat masa pelayanan jiwamu dalam kehidupan ini selesai.

Dan dengan ditarik-kembalinya nyawamu, ragamu menjadi kumpulan materi yang tak lagi berpendapat, yang akan terurai kembali kepada sumber pembentukannya, … tanah.

Tetapi jiwamu ada, tegak dan hidup – sehidup kesadaran terakhirmu sebelum nyawamu memulai perjalanan kerinduannya untuk kembali kepada Tuhan. Dan jiwamu menyusulnya dalam waktu yang ditetapkan.

Maka memudar dan sirnalah kabut yang menutupi pengertian baikmu selama ini, dan terbukalah pengertian bahwa semua kehidupan adalah kehidupan jiwa yang menuju bentuk terbaiknya, untuk kembali kepada Tuhan.

Engkau jiwa yang mulia.

Maka apa lagi-kah yang masih kau ragukan?

Sini, mendekatlah engkau kepadaku.

Sambutlah tanganku, karena tangan ini telah menyentuh dan meringankan semua sakitku di masa mudaku.

Semoga dengannya hatimu berharu-gembira bahwa engkau adalah belahan jiwaku, dan mengobati dirinya sendiri dengan rasa sakit yang sebetulnya adalah rasa dari obat kebaikanmu.

Adikku yang terkasih,

Mulai hari ini, sadarilah bahwa

Hatimu Adalah Wajah Dari Jiwamu

Maka kenakanlah wajah terbaik dari jiwamu, agar kehidupan ini memperlakukanmu dengan keindahan yang terpatutkan bagi mereka yang jiwanya rupawan.

Aku tahu engkau ingin aku melanjutkan perbincangan indah kita ini dengan telisikku mengenai Hati Yang Menjadi Wajah Dari Jiwamu, tetapi biarlah itu menjadi pengindah dari pertemuan kita yang menyusul.

Maka sering-seringlah engkau mengunjungiku, karena telah kutetapkan diriku sebagai pelayan bagi kebahagianmu.

Adikku yang tulus ketegasannya,

Yang sekarang harus kau jadikan hadiah bagi dirimu sendiri di tahun yang baru nanti, adalah

Menjadikan dirimu sadar mengenai kebesaran yang menjadi kerinduan jiwamu itu.

Kemudian menjadikan kesadaran akan tugas dari jiwamu sebagai warna dari semua kekuatan dan kesabaranmu.

Dan yang ini aku mohonkan perkenan Tuhan bagimu, adik kecintaan hatiku:

Jadikanlah keikhlasan sebagai kekuatan dari pekerjaanmu, dan keberserahan sebagai kekuatan dari penantian hasilmu.

Karena,

Engkau jiwa yang mulia, dan itulah identitas-asli-mu.


Mario Teguh


"Muliakanlah pasangan hidup Anda, agar ia menjadi pemulia kehidupan Anda."

Cinta dan kebahagiaan

Sigmund Freud memang terkenal dengan pengentahuan medalam tentang kondisi jiwa manusia, 
tapi ada sebuah gagasan yang paling sederhana tentang jiwa manusia yang tak siungkapnyanya, 
'Cinta dan pekerjaan merupakan hal paling penting dalam kehidupan manusiawi.'
Sepertinya, dimanapun kita selalu melihat pemandangan kebahagiaan dan ketidakbahagiaan di sekeliling kita.
Kebahagiaan seringkali melingkupi orang-orang yang mampu mengatur keseimbangan dari ritme pekerjaan dan cinta kasih, 
sedang ketidakbahagiaan seringkali menerpa orang-orang yang tak mampu menemukan esensial dari kedua hal tersebut.
Menyeimbangkan cinta dan pekerjaan merupakan kunci kehidupan bahagia,
namun hal yang lebih penting lagi adalah meyakinkan kalau keseimbangan antara keduanya berlangsung dengan sehat.
Seringkali, pekerjaan jadi bagian paling penting dalam kehidupan kita.
Hingga sebagian besar waktu dan energi kita curahkan untuk bekerja, dan kembali ke rumah, ke tempat orang-orang yang kita cintai dalam keadaan lelah.
Lalu, esok harinya sudah tergesa berangkat kerja lagi.
Seperti inilah kiranya tipikal kehidupan kita, kita butuh usaha keras,
Seberapa sering Anda mengungkapkan cinta pada pasangan kita? 
Atau meluangkan waktu untuk orang tua atau saudara kandung?
Atau bermain dengan anak-anak ?
Sebenarnya, kasih sayang tidaklah sesederhana ungkapan kata yang kita lontarkan.
Bisa juga kita mengungkapkannya dengan sms, email, status fb, bercanda, rekreasi, berkirim suart atau kartu ucapan (yang ini sudah semakin jarang), bunga atau makan malam bareng. 
Atau Anda bisa mematikan televisi dan menunda pekerjaan lain hanya untuk melewatkan waktu berkualitas bersama orang yang Anda kasihi, mengobrol atau melakukan hal-hal lain tanpa interupsi.